Baru-baru ini, Pusat penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berhasil memproduksi jenis gula langka yang bakal menjadi solusi bagi penderita diabetes. Gula langka itu bernama tagatosa.
"Tagatosa ini yang paling siap diadobsi oleh Industri," ungkap Wien Kusharyoto, salah seorang peneliti bioteknologi LIPI tersebut. Hal ini dikarenakan pembuatan untuk produksi dan bahan bakunya relatif mudah, dan biaya yang dikeluarkan dapat disesuaikan dengan kondisi perusahaan yang bersangkutan.
Mengapa gula yang ditemukan dan dibuat ini dikatakan gula langka?. Karena Gula langka berarti gula yang sebenarnya tidak terdapat di alam harus dibuat di laboratorium. Tagatosa sendiri diperoleh dengan cara mengolah whey dari susu sapi yang punya kandungan galaktosa memakan enzim. Di negara Belgia, produksi tagatosa sudah dilakukan secara masal untuk memenuhi permintaan konsumen yang semakin meningkat, oleh sebuah perusahaan besar Nutrilab dengan kapasitas produksi hingga 10.000 ton pertahun.
Adapun kandungan zat dalam gula tagatosa yang sangat bermanfaat ini hanya; Kalori hanya 1,5 kkal sementara gula pasir 4 kkal. Untuk kemanisannya, ini 92 persen kemanisan gula pasir. Yang paling penting juga adalah aftertaste, tagatosa tidak meninggalkan rasa pahit atau memicu rasa haus yang berlebih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar