Rabu, 20 Agustus 2014

Penemuan Air Mata dan Ludah Buatan

Kita menangis mengeluarkan air mata, dan ketika melihat makanan enak akan terbit air liur karena selera. Air mata adalah kelenjar yang diproduksi oleh proses lakrimasi, air mata yang dalam bahasa Inggris disebut lacrimation atau lachrymation; yang berasal dari bahasa Latin lacrima, yang artinya "air mata" untuk membersihkan dan melumasi mata. Kata lakrimasi juga dapat digunakan merujuk pada menangis. Emosi yang kuat juga dapat menyebabkan menangis, walaupun kembanyakan mamalia darat memiliki sistem lakrimasi untuk membiarkan mata mereka basah, manusia adalah mamalia satu-satunya yang memiliki emosi air mata.

Ada sebuah temuan terbaru tentang air mata, Ilmuan Tokyo University berhasil memproduksi sistem dan alat yang mampu membuat kelenjar ludah dan air mata menggunakan sel punca dan mencit. Keberhasilan ini menunjukan adanya potensi perawatan bagi orang-orang yang mengalami sindrom mulut dan mata kering, yang dialami jutaan orang.

Sebelumnya  Rose Lynn Fischer dalam Hasil proyek fotografi yang bertajuk "Topography of Tears" memberi banyak pengetahuan berharga tentang air mata. Air mata sedih dan bahagia ternyata punya rupa beda. Fischer memulai proyeknya pada tahun 2008, ketika menjalani operasi untuk menghilangkan fragmen tulang panggulnya. Selesai operasi, dengan bantuan mikroskop, Fishcer mengamati fragmen tulang panggulnya sendiri dan terkagum. Ia mengatakan, "semua yang bisa dilihat dalam kehidupan kita sebenarnya cuma puncak gunung es, secara visual." dan foto-foto Fischer yang dihasilkan dari teknik foto grafi makro dengan mikroskop mengungkap bahwa masing-masing air mata punya rupa berbeda, dipengaruhi oleh kandungan kimianya.

Rose-Lynn Fischer : Foto Air mata sehari-hari
Dalam penelitian terbaru oleh Tim ilmuwan Jepang yang dipimpin Takashi Tsuji ini, menumbuhkan kelenjar pada sebuah cawan laboratorium dari sel prekursor dan mencangkokan organ primitif pada mencit. Kedua kelenjar menyatu baik dengan jaringan yang berdekatan, terhubung dengan saluran sekresi kelenjar dan serabut saraf.

Tim ilmuwan yang dipimpin oleh Takashi Tsuji melakukan uji laboratorium secara mendalam dengan menumbuhkan kelenjar pada sebuah cawan laboratorium dari sel prekursor dan mencangkokan organ primitif pada mencit. Kedua kelenjar menyatu baik dengan jaringan yang berdekatan, terhubung dengan saluran sekresi kelenjar dan serabut saraf.

Ketika dilakukan sebuah diuji coba, kelenjar air mata dan ludah merespon rangsangan dari makanan secara normal serta melindungi mencit dari infeksi mulut. Hasil penelitian itu dipublikasikan di Nature Communication edisi terbaru. Tim Tsuji sebelumnya juga berperan dalam sebuah penelitian yang terlibat dalam pengembangan regenerasi organ ektodermal, penelitian ini meliputi upaya menumbuhkan kembali gigi dan rambut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar