Kamis, 25 Desember 2014

TULISAN MALAM BEGADANG KEDUA

Ketika iblis telah merasuki jiwa, ketika iming-iming kenikmatan dunia telah mempengaruhi pertimbangan akal sehat. Aku selalu berpikir mencari jalan pintas untuk mendapatkan keinginan yang belum terpenuhi. Keinginan terbesarku adalah kenikmatan seks tingkat tinggi yang belum pernah dicapai seorangpun di dunia ini. Rasanya tidak pernah habis-habisnya untuk mereguk kenikmatan demi kenikmatan dalam perjalan seks yang telah kulalui dan kumiliki dalam kenangan.

Malam sudah semakin larut, hari yang melelahkan menghempaskan jiwa setahap demi setahap. Puncak perjalanan masih jauh, dan orang-orang seperti aku akan selalu mengikuti jaman yang selalu berubah. Tidak ada kemunafikan, tidak ada dusta tentang perjalanan malam-demi malam yang dialui. Manusiawi sekali jika ternyata aku selalu terperosok ke dalam lembah kenikmatan yang ditawarkan setan, karena surga itu memang harus dinikmati sekali-sekali agar tidak ada  penyesalan.

Berlari-terus- berlari dari kenyataan yang ada, ketika orang-orang menderita, meraung, menggerutu tentang keadaan, harga barang yang naik, pelayanan yang menyebalkan, berita kriminal, jalanan macet, makanan kadaluarsa dan seabrek kenyataan lingkungan yang menyakitkan. Tapi aku tetap berlari setiap malam hari dengan senyum kemenangaan. karena aku tidak perduli dengan keadaan. Hidup malam hari ternyata lebih menyenangkan dikelilingi orang-orang yang penuh dengan keceriaan. Kehidupan malam telah memberikan gairah yang membuat hidup ini semakin hidup dengan warna-warni yang berbeda.

Lanjutkan cinta !!

Prosa kehidupan, 2014. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar