Senin, 29 September 2014

UNIK MENGURUS KAWIN DAN SIM BAYAR PAKE DARAH

Hal unik ini terjadi di Baoji, Tiongkok, Mungkin pemerintah setempat bermaksud mendorong warganya agar aktif mendonorkan darah demi kesehatan. Caranya dengan memberlakukan peraturan baru di mana setiap orang yang ingin mengurus SIM atau surat nikah diwajibkan mendonorkan darahnya.

Setidaknya inilah yang terjadi di kota Baoji, Provinsi Shaanxi, Tiongkok. Belakangan pemerintah kota ini membuat peraturan baru di mana setiap warga harus mendonorkan darahnya, terutama bagi yang ingin mendapatkan surat izin mengemudi (SIM), memperoleh ijazah sekolah menengah atas untuk mendaftar ke perguruan tinggi atau mengurus surat nikah.

Peraturan ini rencananya akan mulai diberlakukan minggu ini. Bahkan bukan hanya masyarakat sipil, anggota angkatan bersenjata yang masih aktif juga didorong untuk mendonorkan darahnya, minimal satu tahun sekali. Orang-orang yang baru pindah kerja atau mulai bekerja di kota Baoji juga diwajibkan melakukan hal serupa.

Menurut pemerintah setempat, donor darah sukarela ini perlu dilakukan sebagai bentuk kontribusi warga kepada masyarakat luas. Demikian seperti dikutip dari BBC, dan ditulis pada hari Senin (29/9/2014).

Sosialisasi pun dilakukan di berbagai media, termasuk di akun resmi Weibo (sejenis Twitter) milik pemerintah Baoji. Di akun yang sama, pemerintah juga memaparkan rincian peraturan baru ini, terutama tentang siapa saja yang wajib mendonorkan darahnya.

Akan tetapi ternyata peraturan baru ini justru mendapat tentangan dari masyarakat. Tak tanggung-tanggung, ribuan warga menggunakan akun media sosial yang sama untuk menumpahkan kemarahan dan kekesalan mereka terkait peraturan yang akan diberlakukan dalam waktu dekat ini.

Salah satu warga yang kurang setuju dengan peraturan ini adalah Qing Baoyi Jiulan. Di akun Weibo-nya, ia mengatakan, "Namanya donasi kan seharusnya dilakukan secara sukarela, dan memaksakannya demi alasan moralitas tentu bukanlah hal yang etis."

Lu Mumu juga mengkritik pemerintah kota Baoji dengan menuliskan, "Daripada hanya memikirkan peraturan baru, lebih baik mempertimbangkan lagi bagaimana tidak nyamannya mendonorkan darah itu dan ke mana harus menyalurkan darah-darah tersebut."

Sebelumnya, Distrik Pujiang di Provinsi Zheijang, Tiongkok juga menggunakan pendekatan serupa namun dengan embel-embel insentif. Di sini pemerintah akan memberikan poin ekstra kepada anak-anak dari keluarga yang aktif mendonorkan darahnya ketika mengikuti ujian masuk sekolah menengah atas.

Source : Detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar