Siapa yang tidak kenal Ganja, tanaman yang oleh sebagian negara dianggap musuh karena bahaya Narkotikanya yang termasuk merusak. Tanaman Ganja dalam bahasa Latin disebut; Cannabis sativa syn. Cannabis indica adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab). Tanaman ganja biasanya dibuat menjadi rokok mariyuana. Tanaman semusim ini tingginya dapat mencapai 2 meter. Berdaun menjari dengan bunga jantan dan betina ada di tanaman berbeda (berumah dua). Bunganya kecil-kecil dalam dompolan di ujung ranting. Ganja hanya tumbuh di pegunungan tropis dengan ketinggian di atas 1.000 meter di atas permukaan laut. (Wikipedia).
Sebuah kejadian menarik tentang ganja ini ketika seorang perempuan di sebuah wilayah kota kecil Selandia Baru menelpon polisi setelah kucing peliharaannya meletakan sekantong ganja di depan pintu rumahnya. Setelah ditimbang, 'Hadiah' ganja yang 'dikirim' oleh sang kucing itu seberat lima gram. Nilainya sekitar Rp 900 ribu.
Kita pasti sudah sering mendengar kucing yang membawa mayat burung atau tikus, tetapi sepanjang karier saya sebagai polisi ini adalah kali pertama menemukan kasus seperti ini," kata seorang polisi setempat, Sersan Reece Munro, kemarin.
Polisi terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui asal muasal ganja tersebut, tetapi belum bisa diungkapkannya. "Masih misterius, mulai dari mana kucing itu membawa ganja. Disuruh atau menemukan. Kami terus menyelidikinya," tegas Munro.
Di sisi, kejadian itu memunculkan ide untuk memanfaatkan kucing untuk mendeteksi, Di duga, daya penciuman kucing tidak kalah dari 'saingannya', si anjing. "Selama ini, kami menggunakan anjing untuk mendeteksi narkoba. Kejadian itu bisa menjadi sesuatu yang dieksplorasi polisi di masa yang akan datang," kata Munro.
Sebuah kejadian menarik tentang ganja ini ketika seorang perempuan di sebuah wilayah kota kecil Selandia Baru menelpon polisi setelah kucing peliharaannya meletakan sekantong ganja di depan pintu rumahnya. Setelah ditimbang, 'Hadiah' ganja yang 'dikirim' oleh sang kucing itu seberat lima gram. Nilainya sekitar Rp 900 ribu.
Kita pasti sudah sering mendengar kucing yang membawa mayat burung atau tikus, tetapi sepanjang karier saya sebagai polisi ini adalah kali pertama menemukan kasus seperti ini," kata seorang polisi setempat, Sersan Reece Munro, kemarin.
Polisi terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui asal muasal ganja tersebut, tetapi belum bisa diungkapkannya. "Masih misterius, mulai dari mana kucing itu membawa ganja. Disuruh atau menemukan. Kami terus menyelidikinya," tegas Munro.
Di sisi, kejadian itu memunculkan ide untuk memanfaatkan kucing untuk mendeteksi, Di duga, daya penciuman kucing tidak kalah dari 'saingannya', si anjing. "Selama ini, kami menggunakan anjing untuk mendeteksi narkoba. Kejadian itu bisa menjadi sesuatu yang dieksplorasi polisi di masa yang akan datang," kata Munro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar